Rabu, 27 Maret 2013

Gowes Ke Obyek Wisata Makam Sunan Cirebon Giriloyo

Maksyut hati Gowes ke Imogiri lagi, melalui trek Jejeran - Kanggotan - Dahromo - Nogosari - Giriloyo - Makam Seniman. Tapi apa daya ada yang punya ide ke Makam Sunan Cirebon, Sambil Gurah Ke Giriloyo, katanya.  Oh Ya . Giriloyo memang Pusat Gurah terkenal, baik gurah melalui hidung, maupun gurah mata. Dulu semasa Bp. Alm. Djawadi masih sugeng, banyak lho, bintang pelem dan penyanyih ibukotah yang pada gurah ke sanah. Biar suaranya tetap merdu mendayuuuu... Sepeninggal Bp. Djawadi, kegiatan gurah di rumah beliau menjadi berkurang. Tapi untungnya, sekarang sudah tersedia Teh Gurah dan Kapsul Gurah produksi dari keluarga - keluarga Almarhum.

Iki kok malah crito Gurah...

CLUBPON+ berbanyak :) mulai penggowesan dari basecamp #Basecanp nya mana, cah? sekitar jam lima pagi. Biasa, hari minggu. 

Dari perempatan pasar jejeran ngetan. Perempatan  lapangan Desa Pleret ke selatan mengikuti jalan aspal, lalu menuju jembatan gantung kali Opak . Lalu ambil kiri atau ngetan lagi sampai ke pertigaan SDN Dahromo. 
  • Ambil arah kanan atau ngidul, teruuuusss ikuti jalan aspal. Adakalanya menanjak, ada kalanya juga menanjaaaakkk banget :) Lumayan buat program ganti keringat. Mankanya selalu sangu air putih, sukur sukur air madu akan lebih jossss!
  • Wadhuhhh... jangan lupa, di kiri jalan ada tebing bekas penambangan cengkurah atau batu kapur. Berpotolah di sana. Seolah ada di manaaaa  gitu. 
  • Kira kira kayak gini piew nya.. Tapi maaf ini fipinjam dari http://www.facebook.com/tom.skyrunner Kemarin ga sempat sotrek!




  • Wadhuuhhhh lagi... sampai di pertigaan Masjid Nogosari, keringat terasa berganti semua. #gobyos cah!



  • Tapi euy... alaaamakk... Dari pertigaan masjid ke kanan sedikit saja... namanya juga cuaca sedang berpihak pada CLUBPON+, inilah view yang mampu menghapus segala duka lara paska operasi ganti keringat! Sumbing Merapi Merbabu ada didepan mata!...

 
CLUBPON+  Kika : Budhiye, Cemet Rahmat  , Rori, Ipang, Pak Rudi, Pak Tulus,
Ihwan
, Soepri, Ipong Gemox dan saia ga kliatan, hiks...


Ini Lek Soepri lagi buat potopropil :)
  • Perjalananpun berlanjut menyusuri jalan menanjak menurun, dan sampai pada perempatan seperti pertigaan, ke kanan atau lurus mengikuti jalan Aspal ke arah dusun Plencing, ke jalan conblok kiri, menanjak. Tapi untuk ke Imogiri, kami ambil jalan mengikuti jalan conblok yang menurun. Hati hati, jalan agak rusak dan menurun menanjak bergantian. 

 
  • Dan pada akhirnya berbuah menurun, tapi minta ampun. Tetap ga berani lepas rem. Apalagi kalau musim hujan, dalane lumuten bro! dadi luuunyuuu... !!
  • Setelah berkutat dengan rem, akhirnya sampai juga ke jalan aspal Nogosari 2. Langsung tancap dhengkul ke kanan ke arah jalan menuju tanjakan ke makam seniman. Tetapi entah dapat bisikan dari mana, satu orang klepon berteriak, "Ke Makan Sunan Cirebon Saja".. Dan yang lainnya hanya bisa bilang "Wokkkeee..!
  • Makam Sunan Cirebon berada di dusun Giriloyo Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri. jalur termudah yang bisa diambil adalah dari pertigaan karang semut, ke timur ke arah dusun Giriloyo. Oh ya Giriloyo juga merupakan sentra batik lo... sapa tau ada yang mau buat jerse dari batik, keren kali ya... :)
  • Sesampai giriloyo, mentok, akan ditemui jalan bertangga masuk ke komplek makam Sunan Cirebon. Jangan di bawa naik sepedanya.. atau mau gantian sepedanya yang naik sampeyan? qi qi qi...

Monggo Silahkan Meniti Tangga Ke Makam Sunan Cirebon
 

Ini adalah deretan anak tangga pertama menuju makam Sunan Cirebon. Penampakan klepon njepaplang diakhir tangga itu menunjukkan lokasi Musholla di ujung deretan anak tangga ini
.

Tempat istirahat, tepat di depan musholla/masjid. Letaknya di kanan. Sedang disebelah kiri, letaknya musholla. Deretan anak tangga berikutnya ada di sebelah utaranya. Tuhm kliatan!

Ini di sebelah atas deretan anak tangga terakhr, Musholla ada di bawah. Kliatan gentengnya, kan?


Dari penghujung anak tangga, sebelah kanan, mentok, terliat gerbang kuning. Di sanalah, keluarga kerajaan mataram dimakamkan. Kanjeng Sunan Cirebon sendiri di makamkan di sebelah kiri penghujung deretan tangga. Liat peta ya. Bagi yag ingin ziarah masuk, silahkan hubungi pak Juru Kunci, Saban hari bisa kok. Juga ga usah pakai kain jarik segala macem. Sediakan saja uang secukupnya sebagai pon masuk.  Oh Ya di sebelah kanan ada batu terletak di atas susunan batu bata. Itu konon adalah batu Mekah.


 Makam Sunan Cirebon dibangun pada masa pemerintahan Sultan Agung. Makam ini sedianya direncakan sebagai komplek makam raja raja. Tetapi oleh karena alasan tertentu, Makam raja raja akhirnya dibangun oleh Sultan Agung di komplek makam baru yang sekarang dikenal dengan Pajimatan. Komplek Makam Raja Raja Mataram, Kasultanan Yogya dan Kasunanan Surakarta. 

Batu Mekkah Itu...
Batu Mekkah menurut cerita, konon, adalah batu yang berasal dari Mekkah. Sampai ke Giriloyo bukan karena dikapalkan, tetapi dilemparkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Sebagai bahan dasar pembangunan komplek makam Sunan Cirebon. Yang tersisa masih ada. Tuh di atas. Konon juga barang siapa bisa lengkap memeluk batu Mekkah yang masih ada itu, bisa terkabul permintaannya. Yang jelas ya terkabul memeluk batunya itu...

Jadi makam Sunan Cirebon lebih tua umurnya dibanding Makam Raja Raja di Imogiri. Dan menurut penuturan warga, makam Cirebon adalah makam tertua yang dibangun sultan Agung.

Berikut adalah gambar peta komplek Makam Sunan Cirebon berikut nama nama yang disemayamkan di komplek Makam Sunan Cirebon.


Sesekali, nikmatilah keeksotisan Komplek Makam ini. View dibelakang batu Mekkah, bila cuaca mendukung, terliat si biru Merapi...


Jadi, apa yang membuat anda tidak mengunjungi Komplek Makam Sunan Cirebon ini? Satu lagi, masih di dekat komplek makam ini, cukup berjalan tidak lebih dari 500 meter, suguhan alami Curug atau Grojogan Seribu Batu atau Cengkehan menanti.... Burrruuaann......

Foto Pinjaman dari kleponer om Wahyu . Matur Tengkyu, om... :)

Salam Gowes dari CLUBPON+

Label: , , , , , , , , ,

Selasa, 26 Maret 2013

Gowes Ke Obyek Wisata Curug Banyunibo dan Curug Pulosari Desa Wisata Krebet


Obyek Wisata Curug Banyunibo dan Curug Pulosari berada di Dusun Krebokan Kulon, RT 02, RW 05, Desa Sendangsari, Kec. Pajangan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta. Rute perjalanan bisa ditempuh menggunakan mobil, sepeda motor ataupun sepeda tentunya. Angkutan umum belum tersedia, Jangan juga menggunakan Bus... Ga bisa masuk ke lokasi.. 

Minggu 24 Maret Clubpon+ berduabelas berhasil sukses Gowes ke Curug Banyunibo. Oh, ya... berusaha kami cari lokasi tepat dari Curug Banyunibo di Wikimapia.org belum juga ketemu. Susah. Ga kliatan. Tapi alhamdulillah, titik titik awal menuju Curug Banyunibo sudah ada. Sebelumnya, Clubpon+ juga sudah ke Curug Pulosari. Berberapa, lupa :D

Rute ke Curug Banyunibo dan ke Curug Pulosari setidaknya bisa diambil 3 rute :

  • Dari perempatan Kantor Kelurahan Bangunjiwo, ke barat, menyusuri jalan aspal. Sambil Gowes, amati terus ya, sampai ketemu plang "Desa Wisata Krebet". 
  • Bila sudah ketemu, ikuti arah ke Krebet. (Ambil jalan ke kiri)
  • Susuri saja jalan naik turun sampai ketemu pertigaan jalan dengan pohon di tengah jalah. Ambil jalah arah ke kiri.
  • Sebentar lagi tanjakan habis kok, :)
  • Susuri terus sampai ketemu Patung Semar. Eh.. masih terus saja ya... 
  • Perhatikan di kiri jalan ada Kuburan. Nah diseberang kanan ada jalan conblok. Masuk jalan itu. Hati hati, ya... remnya di siapin...
  • Bila lurus terus mengikuti jalan conblok, goweser akan sampai ke Curug Pulosari.
  • Setelah perempatan pertama, lalu tanjakan kemudian ada pertigaan, ambil kiri. Susuri saja jalan tersebut, tapi akan lebih baik kalau bertanya ke warga arah ke Curug Banyunibo.
  • Dari Pertigaan Utara LP Pajangan, ke barat menyusuri tanjakan aspal lumayan panjang. Sampai ketemu Sekolah Dasar Beji di kiri jalan, eh perempatan jalan tepatnya. Di perempatan ambil jalan ke kanan, menyusuri jalan aspal. 
  • Susuri terus sampai ketemu kuburan di sebalah kanan jalan. Awas, kalau sudah sampai patung semar berarti kebablasen...
  • Di seberang jalan tepat sebelum kuburan ada jalan conblok. masuk jalan itu dan hati hati ya, remnya disiapin...
  • Bila lurus terus mengikuti jalan conblok, goweser akan sampai ke Curug Pulosari.
  • Setelah perempatan pertama, lalu tanjakan kemudian ada pertigaan, ambil kiri. Susuri saja jalan tersebut, tapi akan lebih baik kalau bertanya ke warga arah ke Curug Banyunibo.
  • Ini adalah rute minim tanjakan, tapi berbonus bau kandang ayam baik petelur maupun potong. Rute ini mengambil arah dari sebalah timur Kantor Kecamatan Pajangan tepatnya jalan Conblok disebelah timur Jembatan Kamijoro Sendang Sari Pajangan. Masuk ke utara, Susuri jalan tersebut, sambil tanya tanya ke warga, kemana arah ke Curug Banyunibo. Yang jelas ikuti saja, jangan ambil tanjakan ke kanan.. kecuali tanjakan ke lokasi Curug Banyunibo. 
Patung Semar Itu



Sesi Penyotrekan Di Curug Pulosari


 Di pelataran sebelah atas Curug Pulosari

Aliran Sungai Di Atas Curug Pulosari

Jalan Turun Ke Curug Pulosari

Curug Pulosari
 
Ayo balik cah, dituntun, blusukan iki .. :)

Sesi Penyotrekan Di Curug Banyunibo...




Curug Banyunibo


Curug Banyunibo

Suasana Komplek Curug Banyunibo

Di Curug Banyunibo, setiap hari libur, karang taruna setempat akan meminta goweser untuk parkir sepeda sekitar 100 meter dari lokasi. Tetapi sebenarnya, kita bisa masuk ke lokasi dengan membawa sepeda kok. Sehingga kalau mau narsis pakai sepeda di air terjunya, bolah boleh saja.  Tidak ada kutipan untuk masuk ke air terjun. Tapi sebaiknya, tetap saja membayar biaya parkir sepeda ke mereka. Toh untuk pengembangan fasilitas di sana juga. Informasi terkahir, pada Maret 2013, pengunjung Curug Banyunibo sudah mencapai 800 an, pada tiap tiap hari libur.

Tips bagi yang ingin naik ke bagian atas air terun, sendal atau sepatu sebaiknya dilepas. Oh ya, jalan naik maupun turunnya, ikuti aliran air ya. Karena ga licin. Kalau yang tidak ada aliran airnya, malah licin lho. Kemarin saja ada seorang pengunjung terpeleset. 

Anda orang Jogja? Kunjungi dua Curug ini, Curug Banyunibo dan Curug Pulosari. Untuk foto Prewed juga bagus lho.. Salam Gowes dari Clubpon+

Label: , , , , ,

Senin, 25 Maret 2013

Gowes Ke Obyek Wisata Candi Banyunibo

Wisata Candi Yogyakarta. Candi Banyunibo mempunyai ati "air meneteskan diri" merupakan peninggalan Peradaban Agama Budha dari abad IX. Stupa di puncak Candi Banyunibo mewakili Ciri Khas Agama Buda. Candi Banyunibo juga dikenal sebagai "Si Sebatang Kara Banyunibo". Ini disebabkan letaknya yang menyendiri di tengah persawahan serta terpisah dari situs candi lainnya. Candi banyunibo berada di sebelah selatan Dusun Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Inilah Rute Gowes blusukan  ke Candi Banyunibo:
  • Dari selatan dari pertigaan pasar Piyungan jalan Jogja Wonosari, ambil arah ke kiri (ke utara) menyusuri jalan Piyungan - Prambanan
  • Dari utara dari pertigaan pasar Prambanan ambil arah ke kanan (ke selatan) menyusuri jalan Prambanan - Piyungan. Awas lho ya. harus sudah melewati bukit di kiri jalan, dimana Candi Ratu Boko berada.
  • Setiap sampai pertigaan, lihat papan nama #halah iklan banget!
  • Ketika ketemu papan nama penunjuk arah gowes ke Candi Ratu Boko, ikuti papan nama (ke Timur)
  • Setelah ketemu papan nama lagi, di perempatan, yang ke kiri gowes ke Candi Ratu Boko dan gowes ke Candi barong, yang ke kanan gowes ke Candi Ijo serta yang lurus gowes ke Candi Banyunibo.
  • Karena kita mau gowes ke candi Banyunibo, ya kita ikuti yang jalan yang lurus ke timur. Setelah sampai ke Komplek Sekolah Dasar, di sebelah timurnya, belok ke kanan. 
  • Nahm tuh, sampai ke Candi Banyunibo, si sebatang kara. Tapi di mana Air yang meneteskan diri itu ya?
Candi Banyuibo Dari Sisi Timur Laut

Candi Banyunibo Dari Sisi Utara


Lima Warga CLUBPON+ di gerbang Candi Banyunibo.
Eh, satunya ga kliatan, kebagian nyotrek... :)

 Dari sisa reruntuhan di sekitar candi utama, diperkirakan terdapat 6 candi perwara (candi pendamping) berbentuk stupa berdiameter 5m di sebelah selatan dan timur. Penyusun candi perwara ini tidak terbuat dari batu andesit tetapi dari batu putih yang mudah sekali aus. Candi utama Banyunibo sendiri menghadap ke barat.

Mengunjungi Candi Banyunibo saja, kayaknya kok tidak asik. Disarankan sebelum ke Candi Banyunibo, Anda juga Gowes ke Candi Ratu Boko atau ke Candi Barong. Atau kalau dijadwal kan seharian, bisa langsung gowes ke Candi Banyunibo, diterukan ke Candi Ratu Boko, dan ditutup dengan Candi Barong

Bicara soal Banyunibo, ada juga Grojogan atau Curug Banyunibo yang berada jauh berkilo-kilo meter dari Candi Banyunibo. Grojogan atau Curug Banyunibo ada di Wilayah Desa Krebet, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.  Gowes ke Curug Banyunibo, mengasikkan juga... Salam CLUBPON+



Label: , , , , , , ,

Jumat, 22 Maret 2013

Gowes Ke Obyek Wisata Candi Barong

Wisata Candi Yogyakarta. Berbekal sekelumit informasi dan gambaran Candi Barong dari wikimapia.org, berlima, sabtu pagi itu, 3 Maret 2013 kami, Clubpon, hanya berlima yang kliatan, sepakat gowes blusukan ke Candi Barong. Informasi sekelumit tadi adalah bahwa, Candi Barong ada di sebelah timur agak ke selatan dari Komplek Candi Ratu Boko. Maka gowes lah kita kita ke arah Candi Ratu Boko.

Inilah Rute Gowes blusukan  ke Candi Barong :
  • Dari selatan dari pertigaan pasar Piyungan jalan Jogja Wonosari, ambil arah ke kiri (ke utara) menyusuri jalan Piyungan - Prambanan
  • Dari utara dari pertigaan pasar Prambanan ambil arah ke kanan (ke selatan) menyusuri jalan Prambanan - Piyungan. Awas lho ya. harus sudah melewati bukit di kiri jalan, dimana Candi Ratu Boko berada.
  • Setiap sampai pertigaan, lihat papan nama #halah iklan banget!
  • Ketika ketemu papan nama penunjuk arah gowes ke Candi Ratu Boko, ikuti papan nama (ke Timur)
  • Setelah ketemu papan nama lagi, di perempatan, yang ke kiri gowes ke Candi Ratu Boko dan gowes ke Candi barong, yang ke kanan gowes ke Candi Ijo serta yang lurus gowes ke Candi Banyunibo.
  • Karena kita mau Gowes ke Candi Barong, ya kita ambil ke kiri.. alias ke utara, ikuti terus jalan aspal menuju candi Boko.
  • Setelah jalan menanjak beberapa saat, perhatikan di kiri jalan ada bangunan bak penampungan air tepat di sebelah kiri dipertigaan, yang ke kanan jalan cor beton, menuju candi Barong. Yang lurus tetap jalan aspal menuju candi Boko.
  • Karena kita mau gowes ke candi Barong, ya kita ikuti yang jalan cor beton. Ke Kanan! Ikuti terus jalan cor tersebut. Belok kanan belok kiri naik turun tuntun sepeda adalah hal biasa. Sesekali kalau tidak tau harus kemana, rumus blusukan adalah : malu bertanya sesat gowesnya!
  • Akhirnyaaaaaaaaaaaaaaa...  ketemulah  jalan aspal nan mulus halus... Kekiri menuju kaki bukit sebelah utara, dan ke ke kanan menuju candi Barong. Jadi intinya, Gowes ke Candi Barong kalau dari arah sisi utara bukit, selalu menempuh jalan aspal... owalah!! (Cari saja jalan meuju SMP N 2 Pambanan, dan tanyakan arah ke Candi Barong)
  • Dan sampailah ke komplek yang sebelah kiri jalan adalah Reruntuhan Situs Dawangsari dan yang sebalah kanan adalah CANDI BARONG dengan segala keanggunannya..
4 CLUBPON+ di sudut barat daya pelataran Candi Barong


Candi Barong Dari Depan Kiri
Gerbang Candi Barong Dari Sisi Dalam
Candi Induk Kiri (Utara)
Candi Barong Dari Sisi Belakang Kiri
Dua Candi Induk Dari Samping Belakang Kiri

Pelataran Depan Kiri Candi Barong dilihat dari gerbang Candi Barong.
Dari dari sudut barat daya komplek Candi Barong, bila berjalan ke arah selatan sedikit saja,
terlihat Candi Banyunibo,nun di bawah selatan sana....


Indonesia, khususnya Yogyakarta ternyata menyimpan banyak obyek pemanja mata. Salah satunya Candi Barong. Bila anda belum pernah ke Candi Barong, apalagi anda orang Jogja, ayolah, segera ke Candi Barong. Atau anda sedang mencari spot untuk foto prewedding, foto pre wedding, pre wedding foto, pre wedding photo, photo pre wedding atau apapun istilahnya, Candi barong adalah alternatif yang layak diutamakan.
Maka inilah jalan blusukan terngawur :)
dari Candi Barong ke Candi Banyunibo. CLUBPON+
 
Bisa terlihat penampakan Candi Banyunibo
Tepat di depan sadel sepda?
 
blusukan


Setelah blusukan  menyusuri jalan setapak yang sebagian berupa anak tangga,
sampai ke dusun terdekat dan menyusuri jalan aspal rusak, sampai juga ke Candi Banyunibo.



Ah, sesekali, jadi pingin lagi ke Candi Barong, di saat matahari tenggelam... betapa indahnya.. Anda mau? Ayuuukkk...
 


Label: , , , , , , , , , , ,